Anggota DPRD Gresik Tertawa, Sementara Guru dan Pegawai Kecamatan Menangis Darah
-lenterahukum.com-Di saat guru dan pegawai kecamatan serta honorer, termasuk tenaga harian lepas yang notabene adalah pegawai dengan pangkat dan bayaran terendah di kabupaten Gresik ini menangis karena belum menerima gaji, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Gresik malah sudah lebih dulu menerima gaji dan tunjangannya.
Tidak main main , gaji dan tunjangan mereka berkisar antara 50 hingga 60 juta per orang perbulan.
Ketika hal ini dikonfirmasi, sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Gresik yang akrab dipanggil pak najikh ini membenarkan, " Sudah pak, jawab nya Via chat WA.
Kenyataan ini tentu saja memicu kecemburuan dari kalangan ASN dilingkungan pemkab Gresik, karena gaji para wakil rakyat itu juga bersumber dari Daerah , bukan dari propinsi maupun pusat, mereka mestinya mendapat perlakuan yang sama dengan yang lain.
Gaji saya cuma 4,1 juta perbulan mas, hingga kini juga belum cair, ujar salah seorang pegawai kecamatan sambil tersenyum kecut ketika ditanya.
Sudadi, salah satu anggota DPRD Gresik dari Partai Amanat Nasional ini hanya bungkam ketika dikonfirmasi, tidak ada jawaban dari chat WA nya meski centang 2 dan dilayar hand phone saat itu terlihat online.
Jangan jangan hanya guru dan pegawai kecamatan saja yang sengaja tidak digaji?..jangan jangan yang lain sudah, jangan jangan sengaja di deposito kan dulu agar berbunga desa, . sabar ya jangan sampai protes, cukup disimpan dalam dalam hati, kalau sampi protes sanksi mu menunggu di depan mata, pulau bawean itu jauh lo yo... Hehehe.
Seperti diberitakan lentera hukum.com tanggal sembilan Januari 2025 kemarin, tak satupun ASN dilingkungak pemerintah kabupaten Gresik menerima haknya.
Hingga berita ini diturunkan untuk yang kedua kalinya judulnya tetap sama, amsiong brow... Kasihan.
Gus bupati, dimana anda sekarang?, anak buah mu itu lo berteriak meminta tolong, menuntut haknya, jangan diam saja (fan)